Minggu, 09 November 2014

Wanita "Pendidikan dan Pekerjaan

Teringat dg pesan dosen kuliah kemaren.

Disela-sela materi kuliah yang beliau berikan, beliau menyisipkan sebuah pelajaran agama yang menurutku itu bagus untuk diingat.

Beliau mengajarkan bahwa jika berkeluarga nanti, carilah seorang laki-laki yang selain beriman dan bertakwa, carilah bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap dirimu.

Apa itu contoh bertanggung jawab dan berkomitmen itu?Bertanggung jawab memenuhimu lahir dan batin, maksudnya bahwa jika suatu saat nanti kamu memiliki jabatan tinggi ataupun punya penghasilan tinggi, tetap kamu adalah tanggung jawab dia.

Dia memiliki kewajiban untuk menafkahimu dan kamu jika menikah tidak punya kewajiban untuk menafkahi suamimu.

Haram hukumnya dalam islam jika kamu menafkahi suamimu kecuali dia sakit keras dan tidak memang tidak berdaya untuk mencari rezeki.

Berkomitmen merangkulmu disaat dekat ataupun jauh, cinta itu bisa luntur jika kurang dibina dg baik.

Yaaa seperti contoh dalam menikah nanti, kelak kamu akan merasakan titip jenuh dan tidak merasakan indah lagi sebuah cinta.

Namun jika keimanan diantara kalian kuat, terjalin penuh kasih sayang setiap hari maka cinta itu akan tumbuh dan bersemi sampai kakek nenek.

Apalagi jika kalian menikah dengan kondisi sama-sama sudah memiliki pekerjaan dan semuanya jauh (tidak satu daerah), hal itu harus diwaspadai dan harus bisa-bisa mencari sela untuk tetap saling menjaga dan berkomitmen dan jika perlu harus ada yang mengalah soal pekerjaan.

Pendapatku ----->>>
Dari cerita dosen tersebut memang benar, sebuah pernikahan itu bukan tetap menyatukan sebuah hati saja namun menyatukan semuanya, saling melengkapi baik menutup kekurangan dengan kelebihan dan sebaliknya. 

Begitu juga dengan keterkaitan sebuah pekerjaan dan pendidikan.

Aku rasa memang ga ada salah apa yang dibilang dosen tersebut.
Memang kadang kala kita (*read perempuan) tidak pernah merasa puas apa yang ada sekarang termasuk pekerjaan dan pendidikan.

Kalau menurutku sendiri, kadang perempuan ingin bekerja bukan pamer hasil/gaji yang besar atau apalah yang di rebutkan perempuan sekarang tapi lebih tepat dia hanya ingin “memantaskan dirinya” sebelum dia menjadi “makmummu dibelakang”,,,

yaaa dari kata itu menjelaskan bahwa dia bekerja ingin merasakan seperti apa dunia kerja, seperti jika pendidikan dari guru : dia belajar bagaimana cara menghadapi anak-anak dg berbagai macam karakter dan tingkahlaku, menyayangi mereka seperti anak sendiri, memberikan motivaasi bagaimana mereka bisa mendapatkan nilai yang baik, menghadapi orangtua/wali siswa yang kadang juga tidak sepaham dg kita dll. 

Semua dunia kerja itu adalah cara salah satu perempuan belajar, belajar menghadapi lingkungan dan sekitarnya.

Soal gaji/penghasilan, kalo menurutku sih bekerja perempuan itu sekarang (*read yang single) hanya ingin memenuhi kebutuhannya agar lebih mandiri lagi, agar bisa belajar mengatur keuangan (antara pemasukan dan pengeluaran), agar suatu saat nanti tabungan yang sekarang bisa digunakan untuk hal mendesak kelak nanti.

Yaaa termasuk jika ingin memberikan sesuatu kebahagian bagi calon suami misalnya saat nikah mau kasih kado special dan kejutan yang indah.Yaaa kan?Apa salahnya dong saat nikah sudah bisa kasih hal yang romantis dan indah, begitu juga jika nanti punya mertua, merayakan hari lahir mereka dg surprise party atau sekedar acara kasih kado indah atau bisa jadi mengajak mereka liburan bareng (*umroh bersama mertua dan ortu) kan itu indah yaaa… hemmm impianku itu **uuppppsss

Lanjut yaaa begitu juga dengan dunia pendidikannya, perempuan yang bersekolah lebih tinggi bukan berarti dia ingin pamer dg gelarnya namun dia melakukan perbaikan, disela-sela waktu menanti “sang pangeran” yang belum dipertemukan Allah, dia belajar mengasah otak untuk belajar belajar dan belajar.

Belajar menjadi wanita yang sholehah, belajar membagi waktu antara pekerjaan rumah dan pekerjaan diluar, belajar mandiri, belajar untuk disiplin ilmu dan belajar menyeimbangkan antara emosi dan banyak pelajaran yang diambil. 

Karena jika kelak nanti dia menikah, dia bakal mempunyai anak dan anak-anaknya yang wajib mendidik mereka adalah orangtuanya bukan asisten rumah tangga.

Camkan itu… ee udah dulu yaaa nanti disambung lagi. Deadline ngerjai laporan kerja duluu. Semangat yaaa menjadi bidadari surga  buat semua wanita sholehah *dunia & akhirat

Kamis, 10 Oktober 2013

^^ Pengen koleksi ^^

Pengen punya salah satu buku ini (Ust Felix Y.Siauw)































dan buku umi Asma Nadia ^^


Senin, 07 Oktober 2013

Rapuh :'(

Ya Robb,
Izinkan aku mengungkapkan apa yang aku rasa.
Rasa yang selama ini hilang namun kembali dalam kehidupanku.
Aku rapuh, bingung, apa yang harus aku lakukan terhadap perasaan ini.
Apakah aku "Bertahan atau Mundur"
bertahan : bertahan dengan semua ini, menjalaninya entah sampai kapan berakhir untuk mencapai semua itu, memusnahkan semua impian-impian kecilku dan mengikuti semua keinginan dia.
atau 
mundur : mundur dengan berjuta rasa yang akan tertinggal, rasa yang selama ini aku jaga dan aku pertahankan untukmu dan menentukan garis finish pada hati yang telah siap, atas izin dan restu Allah SWT.
Ya Robb,
Aku tak bisa berkata lagi apa yang harus aku lakukan sekarang, hanya kepada Engkau lah aku meminta kekuatan untuk langkahku ini.

Aamiin ya Allah

Selasa, 01 Oktober 2013

My Favorite song ^^

Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah

Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Memboncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji

Bunga-bunga cinta indah bersemi
Diantara harap pinta padanya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta

Tulus hatimu buka mataku
Tegar jiwamu hapus raguku
Memboncah di hati harapan dan suci
Menyatukan janji

Bunga-bunga cinta indah bersemi
Diantara harap pinta padanya
Tuhan tautkanlah cinta di hati
Berpadu indah dalam mihrab cinta

Tak pernah terlintas di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah
Membuncah dihati harapan dan suci

Dalam mihrab cinta

Selasa, 20 Agustus 2013

Yudisum dan Wisuda ke-108

Assalammu’alaikum Wr. Wb.



Alhamdulillah, puji dan syukur kepadaMu ya Robb, yang telah memberi kesempatan kepadaku untuk merasakan indahnya anugerah ini.



Yudisium dan Wisuda ke-108 Universitas Sriwijaya ini aku persembahkan kepada orang-orang tersayang :

1. Kedua orangtuaku tersayang, Mama dan Papa yang selalu memberikan semangat yang tak terhingga, doa, motivasi, kasih sayang dan semuanya sehingga aku bisa mencapai gelar S.Pi ini.

2. Saudara-saudaraku

Ahmad Fauzan : sosok kakak yang selalu ada disaat adeknya terjatuh, selalu siap disaat adeknya membutuhkan sesuatu dan selalu siap juga denger curhatan adeknya.

Ahmad Baihaqi : sosok adek yang selalu memberikan keceriaan, mengubah badmood menjadi goodmood, yang selalu menanyakan kabar “ayuk lagi apo?”, yang selalu menjadi rindu saat hampir 4 bulan tidak bertemu



3. Nenekku yang selalu memberikan doa dan semangat, selalu menelpon “kapan balik ke dusun?”

4. dan almarhum kakekku (yang meninggal tepat 1 hari sebelum wisudaku), terima kasih yang tak terhingga selalu setia mensupport ayug sekolah, setiap aku pulang kekampung halaman pasti bawain makanan favoritku. Anis sayang kakek, semoga Allah juga begitu disana.

5. Orangtuaku dikampus :
Bapak Ir. Marsi, M.Sc., Ph.D, terima kasih banyak ayah telah membimbingku hampir 5 tahun dikampus, selalu sabar menghadapiku yang bandel, cengeng, pendiem dan kadang tidak mengikuti nasehatmu. Nisa ucapkan terima kasih banyak ayah atas semua ilmu yang ayah berikan, dari nisa yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu, dari nisa yang dulunya cengeng dan sekarang menjadi kuat, terima kasih ayah. Walau kita berpisah setelah ini dan nisa tidak berada dikampus namun nisa berharap tetap bisa jadi anak ayah.
Ibu Mirna Fitrani, S.Pi, M.Si, terimakasih banyak ibu sudah bersabar membimbing nisa, terimakasih atas semangat dan motivasinya saat nisa terjatuh dan hampir nangis, terimakasih banyak ibu. Semoga ini bukan sebuah perpisahan namun awal kita untuk tetap 1 keluarga
Bunda Dade Jubaedah, S.Pi, M.Si (insyaAllah segera dapat gelar doktornya,, aamiin). Terima kasih banyak bunda atas bimbingannya selama ini, saran-saran, motivasi dan solusi yang selalu diberikan kepada nisa. Terimakasi atas kekuatan semangat yang bunda kasih untuk nisa selama tugas akhir dan Alhamdulillah nisa bisa menyelesaikannya. Terima kasih banyak bunda. Love u coz Allah, bunda ^_^
 6. Sahabat seperjuangan:
Jimi Astria : thank’s a lot of patner. Jangan lupakan ya kisah kita selama kuliah, 1 tahun menyusun skripsi, tangis, canda, tawa, nggila, nggalau, ketakutan, nekad, nyanyi, dan penampakkan itu. Hehehe… pokoke makasiih banyak yaaa… ingat jangan lupakan ini. Sukses buatmu disana, jangan ganti-ganti nomer..
Putri rahayu : makasiiih banyak yaaa puput atas semangat, canda , tawa, tangis, suka dan duka, perhatiannya saat aku sakit (dianteri makanan, obat dan inget pernah dipaksa makan bubur). Makasiih banyak ya,,
Sri Ariyanti : Riii… makasiiih banyak udah menjadi sosok seorang ibu yang super baik, inget saat nginep mau praktikum dibawain selimut takut aku sama putri sakit,,, hehehe J makasiiih banyak ya, sering cerewet  juga kalo aq males makan, makasiih perhatian dan bantuannya selama ini. Huaaa jadi kangen masakkanmu..
Ayuk Desi Susanti : cintot… makasiih yaaak untuk setia mendengarkan curhatku dan mendukungku dengan dia,,, eeeaaa.. makasiih udah baik sama akuh, makasih udah mau jadi sosok ayuk yg slalu nasehati adeknya yg lugu ini, slalu kasih solusi yang jitu dan slalu kasih senyum ceria kalo lagi badmood jd goodmood
@ Abang tomi, makasiih atas bantuan, semangat dan canda tawanya
@Yuri amiro hitosi makasiiih yaaa udah bantu menghilangkan ke galauanku dg keceriaan, semangat dan minuman buah yang langsung bkin fresh,, hehee…
@ sofian, makasiih bantuannya selama ini, masakkannya yang super enak deh saat magang dan semuanya
@Chory makasiih sudah jadi ketua tingkat yg hebat,,
@ wak alek, makasiih yaa wak udah bantu klo lagi galau tentang kmputer
@ kak Ari, makasiih yaa kak atas semangat dan bantuannya, tausyiah yang membangun, inget dulu saat magang kompak selalu pulang bareng temen-temen
@Dimas, makasiih untuk semuanya ya, ke gokilanmu yg mengundang keceriaan, tawa dan semangat
@uda denai, makasiih ya uda atas selama ini menjdi tetangga dan pak comblang yg baik (peace.. hehe)
@ khadi, ijal dan doni, makasiih yaaa teman seperjuangan udah memberi warna, canda, tawa dan smuanya.
@ wak boer, makasiih wak yooh atas kebaikkn selama ini, makasiih sudah mau nyebur ngambil tanah utk penelitian
@ indra, makasiih yaa indra, smga langgeng sama sri yaaa…  jadi inget saat ultahku ada yg cemas pujaan hatinya hampir pingsan, itulah awal cinta trnyata, ciieee..
@ lina, wie, ory, makasiih yaaa atas kebaikkn dan semangatnya, jangan lupakan bangun pagi-pagi ke pasar, masak dan weekend ke punti kayu, hehehe…
@ Desmi, jangan lupa ya des dengan ngrujak pasty di kosan…
@ mayang, yayu, yuk sumita dan morin, jangan lupa dg foto bareng-bareng dan video pak dosen...
 7. Srikandi’s DPMF, Jumiatun, Rinda, Yua, Adek Umi, Adek fitri dan smuanya, makasiih yaaa semangatnya… terimakasih telah memberikan kepercayaan kepadaku waktu itu yang gak tau apa-apa akhirnya lumayan tau, kekompakkan dan smuanya.

8. Adek-adekku : Wahyu Angga Saputra, Resti A, Vide, Ani Rosadi, Ayu Septiani, Yurika, Apri, Medi, Septi, Citra, Winda, mas Rubianto, Aneu, Neng, dan semuanya makasiih banyak yaa adekku, semangat untuk kedepannya

9. Kakak-kakak dan mbak-mbak : Mbak neti, Uni Aning, Mbak fu’ah, mbak Icha, Mbak Puri, mbak Asih, teh Restu,  mbak dian, yuk Eka, mbak monic Kak Hutami, Kak Ridwan, Kak Afandi, kak Yudi, kak Ahmad, dan smuanya yang telah memberi motivasi, pencerahan,s semangat, makasiih ya kakak2 dan mbak2 J

10. Temen-temenku Kiki, Vera, Rindi, Sri, Yesi, Yuk Lina, Lita, Amma PDU, Fika, Petty dan semuanya.

Mohon maaf untuk semua yang merepotkan, semua kesalahan, semua yang membuat hati tak berkenan selama mengenal dan semua yang tidak baik.

Nisa ucapkan terima kasih banyak untuk semuanya, canda, tawa, tangis, senyuman, bahagia, kebersamaan, dan semua bantuan kalian…

Semua perjuangan yang dicapai ini tidak akan berarti apa-apa tanpa kalian semua dan kisah ini tak akan pernah luput dari ingatan. Semoga jalinan ukhuwah kita tetap terjaga dan terukir indah disetiap hembusan nafas menuju perjalanan hingga dihari tua nanti.

Salam ukhuwah penuh doa.^^

Khoirun Nisa, S.Pi

Minggu, 23 Juni 2013

Surat Cinta untuk Calon Suamiku

Assalamu’alaikum Wr Wb

Dear calon suamiku,,,
Apa kabar imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fananya hidup ini?
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku,
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi dan kesalahan pernah hinggap dihidupku namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya “kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bagian terapuh diriku?”
Namun aku tahu jawabannya.
“Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya”.
Ujian demi ujian InsyaAllah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku dihatimu dan menemani harimu.

Calon suamiku…
Entah,,, dimana dirimu sekarang.
Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku.
Aku yakin Dia kini tengah melatihmu, menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.
Apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan.
Semoga sama halnya dengan dirimu karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang kau dapati.
Aku masih haus akan ilmu bahkan masih sedikit sekali ilmuku ini.
Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu suamiku.

Wahai calon suamiku…
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat.
Namun nanti, setelah menjadi isterimu,
Aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.
Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu.

Pernah suatu ketika aku membaca sebuah kisah:
“Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri.
Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu.
Aku sempat kecewa dan protes, betapa tidak adilnya ini.
Namun kemudian kaktus itu berbunga, sangat indah sekali.
Dan ulatpun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik.
Itulah jalan Allah, indah pada waktunya.
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.”
Aku yakin kaulah yang kubutuhkan meski bukan seperti yang aku harapkan.

Calon suamiku yang di rahmati Allah,
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita.
Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.
Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita,
Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal dengan ilmu yang
bermanfaat terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah SWT.
Bunga akan indah pada waktunya yaitu ketika bermekaran menghiasi taman.

Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya,
bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik.
Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata.
Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Itulah yang kini kuhadapi.
Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Sudah dulu ya calon suamiku,
Salam cintaku untukmu,
Wassalammu'alaikum Wr Wb

Jumat, 22 Maret 2013

2 Amalan sebelum tidur

2 AMALAN SEBELUM TIDUR
1.        Apabila kamu datang ke tempat tidurmu (hendak tidur), berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat.

Banyak hal hal kecil yang kita lupakan untuk hal ini. Masih ingatkah kita akan pesan orang tua kita saat masih anak anak sebelum tidur untuk mencuci tangan dan kaki kita. Untuk Kesehatan karena begitu banyak bakteri kotoran yang terdapat pada tangan dan kaki yang berbahaya jika mengendap lama saat kita tertidur. Demi Kebaikan hal itu Orang tua kita mengajarkan kita untuk melakukan hal itu,  Tapi 14 Abad yang lalu Rasulullah SAW telah mengajarkan kita hal yang lebih baik dari itu semua yakni Berwudhu.

Ingatlah Pesan Orang Tuamu untuk segera membersihkan gigimu dengan Sikat Gigi sebelum tidur karena saat kita tidur berjam jam akan banyak bakteri bakteri jahat yang mengendap dalam gigi jika dan berkembang biak jika tidak dibersihkan, Sadarlah Rasulullah telah mengajarkan hal yang lebih baik dari itu semua yakni Berwudhu.


Lihatlah bagaimana para wanita membersihkan wajahnya dengan berbagai masker muka yang diharapkan mampu membersihkan segala kotoran kotoran pada wajahnya. Percayalah 14 Abad yang lalu Rasulullah SAW telah mengajarkan kita hal yang lebih baik dari itu semua yakni berwudhu.

Berwudhulah disaat sebelum kita tidur karena banyak hal hal sangat penuh dengan kebaikan di dalamnya.  Sunnah adalah wahyu yang turun dari Allah dan tak ada keraguan di dalamnya, tidak seperti penelitian penelitian yang masih sering berubah dengan adanya penelitian baru yang lebih bisa diterima. Ilmu Pengetahuan membenarkan hal hal yang telah Rasulullah SAW sampaikan 14 Abad yang lalu dengan berbagai prilaku prilaku hal baikyang disarankan sebelum tidur.

Kita adalah umat Muslim yang memiliki Rasulullah yang Mencintai kita, Beliau Menyampaikan Wahyu ilahi yang merupakan tuntunan yang terbaik, maka lakukanlah apa yang menjadi Sunnahnya. Berwudhu jauh lebih baik dari pada Cuci Tangan dan Kaki, Berwudhu juga dapat menghilangkan berbagai bakteri dengan berkumur berkumur, Berwudhu jauh lebih baik dari pada ratusan merk masker muka yang diyakni mampu membersihkan kotoran kotoran yang hinggap dalam wajah kita.

Masih adakah yang membuatmu ragu dengan Berwudhu sebelum tidur ^ ^. Nah Mari Budayakan Berwudhu Sebelum Tidur, karena dengannya Kita telah menjalankan Sunnah Rasulullah SAW dan juga Semua Hal Di dalam Wudhu Terbukti Memberikan Kebaikan Kebaikan yang banyak untuk diri kita.

2.Sebelum tidur, Rasulullah SAW berpesan kepada Aisyah RA :
"Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur'an
2. Sebelum membuat para Nabi memberimu syafaat di hari akhir
3. Sebelum para muslim meridhoi kamu
4. Sebelum kau laksanakan haji dan umrah"

Bertanya Aisyah :
"Ya Rasulullah.. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"

Rasul tersenyum dan bersabda :
"Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an." Bismillaahir rohmaanir rohiim, Qulhuallahu ahad' Allahushshomad' lam yalid' walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad' (3x)

"Membaca selawat untuk ku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafa'at di hari kiamat“. Bismillaahir rohmaanir rohiim, Allahumma shollii 'alaa Muhammad wa'alaa alii Muhammad (3x)”

"Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredhai kamu“. Astaghfirullahal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)"

"Perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan - akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah" Bismillaahir rohmaanir rohiim, Subhanallahi Walhamdulillaahi walaailaaha Illallahu Allahu akbar (3x) (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW bersabda ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang kekal bagi orang yang mengajarnya, meski hanya 1 ayat,dan meskipun kita sudah meninggal dunia..
Wallahu a'lam bishawab...