Teringat dg pesan dosen kuliah kemaren.
Disela-sela materi kuliah yang beliau berikan, beliau menyisipkan sebuah pelajaran agama yang menurutku itu bagus untuk diingat.
Beliau mengajarkan bahwa jika berkeluarga nanti, carilah seorang laki-laki yang selain beriman dan bertakwa, carilah bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap dirimu.
Apa itu contoh bertanggung jawab dan berkomitmen itu?Bertanggung jawab memenuhimu lahir dan batin, maksudnya bahwa jika suatu saat nanti kamu memiliki jabatan tinggi ataupun punya penghasilan tinggi, tetap kamu adalah tanggung jawab dia.
Dia memiliki kewajiban untuk menafkahimu dan kamu jika menikah tidak punya kewajiban untuk menafkahi suamimu.
Haram hukumnya dalam islam jika kamu menafkahi suamimu kecuali dia sakit keras dan tidak memang tidak berdaya untuk mencari rezeki.
Berkomitmen merangkulmu disaat dekat ataupun jauh, cinta itu
bisa luntur jika kurang dibina dg baik.
Yaaa seperti contoh dalam menikah nanti, kelak kamu akan merasakan titip jenuh dan tidak merasakan indah lagi sebuah cinta.
Namun jika keimanan diantara kalian kuat, terjalin penuh kasih sayang setiap hari maka cinta itu akan tumbuh dan bersemi sampai kakek nenek.
Apalagi jika kalian menikah dengan kondisi sama-sama sudah memiliki pekerjaan dan semuanya jauh (tidak satu daerah), hal itu harus diwaspadai dan harus bisa-bisa mencari sela untuk tetap saling menjaga dan berkomitmen dan jika perlu harus ada yang mengalah soal pekerjaan.
Pendapatku ----->>>
Dari cerita dosen tersebut memang benar, sebuah pernikahan
itu bukan tetap menyatukan sebuah hati saja namun menyatukan semuanya, saling
melengkapi baik menutup kekurangan dengan kelebihan dan sebaliknya.
Begitu juga dengan keterkaitan sebuah pekerjaan dan pendidikan.
Aku rasa memang ga ada salah apa yang dibilang dosen tersebut.
Memang kadang kala kita (*read perempuan) tidak pernah merasa puas
apa yang ada sekarang termasuk pekerjaan dan pendidikan.
Kalau menurutku sendiri, kadang perempuan ingin bekerja bukan pamer hasil/gaji yang besar atau apalah yang di rebutkan perempuan sekarang tapi lebih tepat dia hanya ingin “memantaskan dirinya” sebelum dia menjadi “makmummu dibelakang”,,,
yaaa dari kata itu menjelaskan bahwa dia bekerja ingin merasakan seperti apa dunia kerja, seperti jika pendidikan dari guru : dia belajar bagaimana cara menghadapi anak-anak dg berbagai macam karakter dan tingkahlaku, menyayangi mereka seperti anak sendiri, memberikan motivaasi bagaimana mereka bisa mendapatkan nilai yang baik, menghadapi orangtua/wali siswa yang kadang juga tidak sepaham dg kita dll.
Semua dunia kerja itu adalah cara salah satu perempuan belajar, belajar menghadapi lingkungan dan sekitarnya.
Soal gaji/penghasilan, kalo menurutku sih bekerja perempuan itu sekarang (*read yang single) hanya ingin memenuhi kebutuhannya agar lebih mandiri lagi, agar bisa belajar mengatur keuangan (antara pemasukan dan pengeluaran), agar suatu saat nanti tabungan yang sekarang bisa digunakan untuk hal mendesak kelak nanti.
Yaaa termasuk jika ingin memberikan sesuatu kebahagian bagi calon suami misalnya saat nikah mau kasih kado special dan kejutan yang indah.Yaaa kan?Apa salahnya dong saat nikah sudah bisa kasih hal yang romantis dan indah, begitu juga jika nanti punya mertua, merayakan hari lahir mereka dg surprise party atau sekedar acara kasih kado indah atau bisa jadi mengajak mereka liburan bareng (*umroh bersama mertua dan ortu) kan itu indah yaaa… hemmm impianku itu **uuppppsss
Lanjut yaaa begitu juga dengan dunia pendidikannya, perempuan yang bersekolah lebih tinggi bukan berarti dia ingin pamer dg gelarnya namun dia melakukan perbaikan, disela-sela waktu menanti “sang pangeran” yang belum dipertemukan Allah, dia belajar mengasah otak untuk belajar belajar dan belajar.
Belajar menjadi wanita yang sholehah, belajar membagi waktu antara pekerjaan rumah dan pekerjaan diluar, belajar mandiri, belajar untuk disiplin ilmu dan belajar menyeimbangkan antara emosi dan banyak pelajaran yang diambil.
Karena jika
kelak nanti dia menikah, dia bakal mempunyai anak dan anak-anaknya yang wajib
mendidik mereka adalah orangtuanya bukan asisten rumah tangga.
Camkan itu… ee
udah dulu yaaa nanti disambung lagi. Deadline ngerjai laporan kerja duluu. Semangat yaaa menjadi bidadari surga buat semua wanita sholehah *dunia & akhirat